Kembali Maraknya Pelecehan Seksual di Transportasi Online: Evaluasi Fitur "Sandy" dan Tanggung Jawab Platform

Insiden pelecehan seksual di dalam kendaraan transportasi online kembali menyulut kemarahan publik. Korban, kebanyakan perempuan, merasa trauma dan sering kali mengalami kendala dalam proses pelaporan. Fitur "Sandy" (Saya Antar Dian) yang diluncurkan beberapa platform sebagai solusi, menuai pro dan kontra.

Di satu sisi, fitur ini memberi pilihan dan rasa aman tambahan. Di sisi lain, ini dianggap sebagai solusi yang menyederhanakan masalah dan membebankan tanggung jawab keamanan pada pilihan konsumen, bukan pada sistem yang lebih ketat. Ketersediaan driver wanita yang terbatas juga menjadi kendala praktis.

Aktivis menekankan bahwa keamanan harus menjadi budaya inti (core culture) perusahaan, bukan sekadar fitur tambahan. Hal ini mencakup: rekruitmen dan background check driver yang lebih ketat, mekanisme pelaporan yang mudah, responsif, dan transparan, sanksi tegas bagi pelaku, serta edukasi berkelanjutan untuk semua mitra driver.

Viralnya kasus ini harus menjadi momentum bagi regulator dan perusahaan untuk duduk bersama, mengevaluasi kebijakan, dan menciptakan sistem yang tidak hanya nyaman, tetapi terjamin keamanannya bagi semua pihak.

Previous Post Heboh Harga Emas Tembus Rp 1,4 Juta/Gram: Simpan Nilai atau Gejala Ekonomi Global? Next Post Festival Musik Besar vs. Isu Lingkungan: Dapatkah Hiburan Massal Menjadi Lebih Sustainable?
maluku Kecantikan gadis Maluku manis manis
maluku Kecantikan gadis Maluku manis manis
15 Feb 2025
china bening - bening dan kota maju banget
china bening - bening dan kota maju banget
20 Feb 2025
papua kota indah untuk di kunjungi
papua kota indah untuk di kunjungi
15 Feb 2025